Senin, 20 April 2009

TV DIGITAL


TV DIGITAL
Tugas PTK

Nama : KHARISMA AYU FEBRIANA

NIM : 153 070 115

Kelas : E

PENDAHULUAN

A.Latar Belakang

Stasiun TV penyiaran baik TVRI maupun TV swasta nasional memanfaatkan system teknologi penyiaran dengan teknologi digital khususnya pada sistem perangkat studio untuk memproduksi program, mengedit, merekam dan menyimpan data. Pengiriman sinyal gambar, suara dan data menggunakan sistem transmisi digital dengan menggunakan satelit yang dimanfaatkan sebagai siaran TV-Berlangganan.Sistem penyiaran TV Digital adalah penggunaan apliksi teknologi digital pada sistem penyiaran TV yang dikembangkan di pertengahan tahun 90 an dan diujicobakan pada tahun 2000. Pada awal pengoperasian sistem digital ini umumnya dilakukan siaran TV secara bersama dengan siaran analog sebagai masa transisi. Sekaligus ujicoba sistem tersebut sampai mendapatkan hasil penerapan siaran TV Digital yang paling ekonomis sesuai dengan kebutuhan dari negara yang mengoperasikan.Secara teknik pita spektrum frekuensi radio yang digunakan untuk televisi analog dapat digunakan untuk penyiaran televisi digital. Lebar pita frekuensi yang digunakan untuk analog dan digital berbanding 1 : 6 artinya bila pada teknologi analog memerlukan pita selebar 8 MHz untuk satu kanal transmisi, maka pada teknologi digital dengan lebar pita frekuensi yang sama dengan teknik multiplek dapat digunakan untuk memancarkan sebanyak 6 hingga 8 kanal transmisi sekaligus dengan program yang berbeda.Selain ditunjang oleh teknologi penerima yang mampu beradaptasi dengan lingkungan yang berubah, TV digital ditunjang oleh sejumlah pemancar yang membentuk jaringan berfrekuensi sama sehingga daerah cakupan dapat diperluas. Produksi peralatan pengolah gambar yang baru adalah dengan menggunakan format digital.Teknologi digital efisien dalam pemanfaatan spektrum. Satu penyelenggara televisi digital meminta spektrum dalam jumlah yang cukup besar. Artinya tidak hanya 1 (satu) kanal pembawa melainkan lebih. Penyelenggara berfungsi sebagai operator penyelenggara jaringan yaitu untuk mentransfer program dari stasiun televisi lain yang ada di dunia menjadi satu paket layanan sebagaimana penyelenggaraan televisi kabel berlangganan yang ada saat ini.
Tahun.2008 dan seterusnya, menyusul perkembangan televisi digital di negara-negara Amerika dan Eropa, Indonesia juga akan menerapkan sistem penyiaran Televisi digital (Digital Television/DTV) adalah jenis TV yang menggunakan Modulasi digital dan sistem kompresi untuk menyebarluaskan video, audio, dansignal data ke pesawat televisi.Latar belakang pengembangan televisi digital:Perubahan lingkungan eksternal,Pasar TV analog yang sudah jenuh,Komplain adanya noise, ghost dll,Kompetisi dengan sistem penyiaran satelitdankabel(CableTelevision)Perkembangan teknologi :Teknologi pemrosesan sinyal digital (Digital Signal Processor),Teknologi transmisi digital,Teknologi semikonduktor,Teknologi peralatan display yang beresolusi tingggi.Keunggulan televisi digital :High Definition. 5~6 kali lebih halus dibanding televisi analog,Finest sound. Kemampuan mereproduksi suara seperti sumber aslinya,Multifunction. Memberi kemampuan untuk merekam dan mengedit siaran,Multichannel (satu saluran dapat diisi lebih dari 5 program yang berbeda).

B.Rumusan Masalah

1.Pengertian TV Digital?
2.Sistem kerja TV Digital?
3.Dampak TV Digital bagi penggguna?

PEMBAHASAN

1.TV Digital adalah
Televisi digital adalah standar baru transmisi gambar dan suara untuk dunia broadcast (penyiaran). Sistem ini hadir untuk menggantikan sistem analog yang telah mandek perkembangannya. Istilah televisi digital bukan didasarkan pada pesawat televisinya yang digital, melainkan lebih kepada sinyal yang ditransmisikan adalah sinyal digital atau mungkin yang lebih tepat adalah siaran digital [Khoirul Anwar dalam Berita Iptek, 11 Januari 2006].
Pengertian televisi digital belum dapat diketahui apa arti sebenarnya, akan tetapi keberadaan televisi digital tersebut di Indonesia saat ini mulai dikenalkan secara umum walaupun hanya kepada khalayak sasaran tertentu. Walaupun belum begitu populer di Indonesia televisi digital telah digunakan oleh 100 juta perumahan dan berbagai hotel-hotel ternama di negara-negara maju.Televisi masa depan yang dikenal dengan Internet Protokol Television (IPTV) merupakan sistem layanan televisi digital yang menggunakan IP melalui koneksi broadband. Televisi ini dilengkapi dengan video on demand, juga layanan akses internet mulai dari akses website dan Voice Over Internet Protocol (VOIP). Ketiga aplikasi ini biasa disebut dengan tripley Play.
Pemerintah Indonesia saat ini sedang berusaha mengalokasikan lima kanal frekuensi televisi digital agar dapat digunakan 25 stasiun televisi untuk program penyiaran digital. Pengujian siaran televisi digital tersebut bekerjasama dengan stasiun TVRI dengan menggunakan teknologi “Digital Video Broadcast” (DVB) yang diadopsi dari Eropa menggunakan kanal frekuensi 27 dan 34 UHF. Sebuah migrasi siaran secara penuh dari sistem analog ke dalam sistem digital membutuhkan setidaknya waktu 10 tahun. Oleh karena itu, apabila masyarakat ingin menikmati televisi digital adalah dengan cara memfungsikannya dengan peralatan “decoder”.Pemanfaatan dari televisi digital diIndonesia masih sangatlah sulit hal tersebut disebabkan karena keterbatasan alat yang ada di Indonesia. Akan tetapi pemerintah Indonesia sedang berusaha dalam memproduksi beberapa perangkat yang dapat mengaktifkan televisi digital tersebut.
TV Digital adalah Cara memancarkan (mentransmisikan) sinyal gambar yang amplitudonya termodulasi mirip dengan system penyiaran radio yang telah dikenal. Dalam kedua kasus, amplitude sebuah gelombang pembawa frekuensi radi (RF) dibuat bervariasi terhadap tegangan pemodulasi. Modulasinya adalah sinyal bidang frekuensi dasar (base band). Pada televisi, sinyal baseband ini merupakan sinya video komposit. Penyiaran televise benar-benar seperti suatu system radio, tetapi mencakup gambar dan suara. Sinyal suara yang tergabung di dalamnya dipancarkan oleh modulasi frekuen (FM) pada suatu gelombang pembawa terpisah dalam saluran pemancaran yang sama seperti sinyal gambar.Pengertian sinyal gambar digunakan disini untuk mengartikan gelombang pembawa yang termodulasi. Sinyal video adalah sinyal untuk sebuah tabung gambar. Sinyal video untuk televisi bersesuaian dengan sinyal audio untuk system suara. Rincian yang lebih jelas dari sinyal gambar AM (Amplitude Modulated) dan sinyal suara FM yang berhubungan.

2.Sistem Kerja TV Digital
Desain dan implementasi sistem siaran TV digital terutama ditujukan pada peningkatan kualitas gambar. TV digital memungkinkan pengiriman gambar dengan akurasi dan resolusi tinggi. TV digital memerlukan tersedianya kanal dengan laju tinggi. Sistem TV digital mampu menghasilkan penerimaan gambar yang jernih, stabil, dan tanpa efek bayangan atau gambar ganda, walaupun pesawat penerima berada dalam keadaan bergerak dengan kecepatan tinggi.
Penggunaan Ban C untuk siaran Televisi
Pertama-tama Stasiun televisi menyalurkan Isyarat (kode) programmnya tersebut ke stasiun bumi, lalu mengubahnya menjadi kode frekuensi Base Band transponder yang sesuai. Seperti proses penambahan gelombang segitiga berdenyut ±30Hz pada kode video(Teknik denyutan ini bertujuan untuk mengurangi gangguan terhadap peralatan microwave terrestrial), menentukan jenis pre emphasisnya. Kemudian dimodulasikan secara FM ke frekuensi UPLINK sekitar 6GHz. Dan setelah itu dipancarkan ke satelit geosinkron. Satelit menguatkan isyarat kode yang diterima dan mengubah frekuensinya ke frekuensi downlink 3,7GHz, seterusnya dipancarkan ulang ke bumi.
Kemudian, kode downlink dari satelit dikumpulkan oleh sebuah antenna parabola yang diberkas kearah sebiah antenna lain bernama feedhorn pada titik fokus. Kode ini diperkuat oleh LNA (Low Noise Amplifier) dan disalurkan ke down converter yang mengubah frekuensinya menjadi lebih kecil. Pada generasi awal TVRO memakai 70 MHz selebar 36 MHz dan pada proses inilah dilakukan pula pemilihan transponder.
Setelah proses tersebut terdapat lagi perangkat penerima yang berfungsi untuk menerima kode dari antenna, lalu memodulasinya menjadi sebuah kode baseband yang kemudian disalurkan ke tiga unit rangkaian yaitu:
Rangkaian suara yang me-demodulasi isyarat gelombang FM suara menjadi suara.
Rangkaian AFC untuk tegangan pemilih transponder.
Rangkaian pengolah video yang terdiri atas penguat video, rangkaian deimphasis, low pass filter, pemilih polarisasi video, rangkai clamping yang memotong isyarat denyut gelombang segitiga dan akhirnya penguat akhir video.
SNG (Satellite News Gathering)
Sebelum membahas tentang SNG (Satellite NewsGathering), kita harus mengetahui terlebih dahulu apa itu transmisi. Transmisi itu sendiri merupakan ujung tombak dan berperan penting dalam sebuah siaran broadcast. Televisi merupakan media audio-visual, yang berarti memiliki unsur gambar dan suara. Bayangkan saja jika kita menonton TV tetapi gambar atau suaranya tidak bagus pasti tidak nyaman. Tugas dari transmisi adalah menyampaikan kualitas video maupun audio dengan baik ke televisi yang ditonton oleh para pemirsa yang ada dirumah.
Transmisi sering disingkat dengan Tx. Sebenarnya Tx hanya symbol teknis yang biasa digunakan untuk antenna pemancar/transmitter, jadi Tx itu bukan merupakan suatu singkatan.
Proses siaran yang sering terjadi adalah sebagai berikut:
Semua siaran yang ada baik itu dari studio yang hanya rekaman ulang(taping) ataupun acara langsung(live) yang ada di studio, yang langsung dari lokasi kejadian dan juga melalui OB Van (Outdoor Broadcast) van semuanya selalu melalui MCR(Master Control Room) sebelum dipancarkan kesatelit. Di MCR gambar dipasang logo televisi tersebut, lalu terdapat segmen iklan dan promo, sampai materi yang ingin disampaikan ke pemirsa dirumah benar-benar siap on air.
Dari MCR, materi tersebut menuju ke perangkat UPLINK untuk ditransmisikan melalu satelit ke stasiun relay yang berada diseluruh Indonesia.
Dalam siaran TV Broadcast, terdapat 3 macam sistem transmisi yang bisa digunakan yaitu:
Transmisi satelit, yaitu transmisi dari studio ke stasiun relay diseluruh Indonesia.
Transmisi tersetrial, yaitu transmisi dari stasiun relay daerah ke televisi pemirsa yang ada dirumah.
Transmisi microwave, yaitu transmisi yang menggunakan sinyal gelombang micro, biasanya ini digunakan apabial terdapat event dari lapangan ke studio, bisa juga untuk backup dari studio ke stasiun relay terdekat, hal ini bisa terjadi jika keadaan cukup memungkinkan.
SNG (Satellite News Gathering) secara harfiah bisa diartikan sebagai pengumpul berita melalui satelit, meskipun sebenarnya SNG tidak selalu digunakan untuk kepentingan pemberitaan. SNG merupakan piranti (alat) untuk transmisi satelit yang portable, yang berarti SNG lebih praktis untuk dibawa kemana-mana (mudah berpindah tempat/mobile). Tidak hanya itu SNG ini juga mudah dalam hal proses install dan uninstall.
Orang pernah menyebutnya sebagai lampu senter. Dimana SNG merupakan lampu senternya sedangkan satelit merupakan cerminnya. SNG memantulkan materi berita/suatu kejadian, kemudian materi tersebut dipantulkan oleh satelit ke perangkat penerimanya atau yang biasa disebut dengan Ground Segment yang kemudian akan diproses di Master Control Room (MCR). SNG bisa digunakan untuk acara live dari luar studio.
Figure 1: siaran dari luar studio menggunakan SNG
Figure 2: Siaran Langsung dari tempat kejadian
Siaran langsung dari lapangan seperti siaran langsung sepakbola, SNG kemudian mengirimkan sinyal lalu di uplink ke satelit lau dipantulkan kembali ke MCR(Master Control Room) lalu kemudian diproses dan siap untuk di uplink kembali ke satelit, lalu diterima oleh stasiun relay di seluruh Indonesia kemudian baru di siarkan secara terrestrial ke televisi yang ada dirumah.
BEDA SNG DAN OB VAN
Kalau OB Van itu merupakan “Control Room Studio” yang portable sedangkan SNG merupakan Pernagkat Uplink yang portable. Didalam OB van itu biasanya dilengkapi dengan SNG.
Apabila dilokasi live dilapangan semua Output audio, visual, maupun Lighting bermuara di OB van. Lalu output dari OB van ini adalah materi mentah yang belum siap On Air. Materi mentah yang dimaksud tersebut adalah belum adanya logo stasiun televisinya, karna semua pemasangan stasiun logo televisi tersebut tetap dilakukan di MCR.
Waktu acara live berlangsung crew tv biasanya mengarahkan parabola portable ke satelit yang dituju. Proses ini disebut dengan Pointing, sampai menemukan level kualitas yang maksimum. Kemudian berkoordinasi dengan satelit provider untuk cross polarisasi (crospol). Crospol merupakan didalam transmisi satelit, terdapat sebuah kanal frekuensi yang dapat digunakan dua kali, dengan membedakan polarisasinya(hosrizontal maupun vertical). Crospol ini bertujuan agar frekuensi yang akan digunakan tidak mengganggu frekuensi dipolarisasi sebaliknya. Biasanya Gap minimal adalah 30dB (makin tinggi maka akan makin baik).
Setelah crospol dan frekuensi yang akan digunakan telah diberikan oleh satelit provider, tinggal diseting perangkat sesuai frekuensi yang dituju, kemudian ditransmit, dan live event pun sudah siap On Air. Selama On Air crew bagian transmisi akan memantau kualitas sinyal sesuai standar agar siaran tidak terganggu, misalnya terdapat gambar yang patah-patah atau kotak-kotak seperti video yang rusak.
Berikut ini merupakan gambar OB Van yang sering digunakan oleh Perusahaan televisi di Indonesia.SCTV,RCTI,Trans7,TransTV,MetroTV

3.Dampak TV Digital bagi penggunanya
Dengan adanya perkembangan Tv digital memiliki dampak bagi masyarakat ,baik yang berdampak positif maupun negatif,berikut penjelasannya:
Sebagai teknologi baru yang merupakan hasil penyempurnaan dari teknologi pada generasi sebelumnya, maka dampak positif bagi masyarakat dapat kita lihat dari banyak kelebihannya yang disediakan oleh TV Digital, diantaranya: Kualitas gambar yang jauh lebih jernih karena sistem transmisi dan sistem display yang digital. Satu kanal TV bisa berisi beberapa program siaran, misalnya sinetron, olah raga, berita, ramalan cuaca, dan yang lain,Fitur-fitur tambahan di sisi pemirsa sangat mudah disediakan untuk menambah kenyamanan pemirsa. Misalnya, pemirsa hanya suka sinetron maka TV-nya bisa diprogram untuk memilih program siaran sinetron secara otomatis. Untuk pemirsa yang bisu-tuli disediakan menu display bahasa isyarat, dan beragam fitur lain.
Namun di samping itu juga sangat berdampak buruk bagi anak-anak,karena televisi memainkan peran yang terbesar dalam menyajikan informasi yang tidak layak dan terlalu dini bagi bagi anak-anak. Menurut para pakar masalah media dan psikologi, di balik keunggulan yang dimilikinya, televisi berpotensi besar dalam meninggalkan dampak negatif di tengah berbagai lapisan masyarakat, khususnya anak-anak. Memang terdapat usaha untuk menggerakan para orangtua agar mengarahkan anak-anak mereka supaya menonton program atau acara yang dikhususkan untuk mereka saja, namun pada prakteknya, sedikit sekali orangtua yang memperhatikan ini.
Pertama, siaran televisi bisa menumbuhkan keinginan untuk memperoleh pengetahuan. Hal ini dikarenakan, bahwa apa yang ditampilkan dilayar televisi memang sangat terbatas,
Kedua, pengaruh pada cara berbicara. Anak biasanya memperhatikan bukan hanya apa yang diucapkan orang di televisi, bahkan bagaimana cara mengucapkannya.
Ketiga, pengaruh pada penambahan kosakata.
Keempat, bahwa televisi berpengaruh pada bentuk permainan. Meskipun menonton televisi mengurangi waktu anak untuk bermain. Ide atau pelajaran (kreatifitas, keterampilan) yang didapat dari menonton tersebut menyebabkan ia kaya akan jenis permainan. Tentu saja hal ini hanya dapat dijumpai pada anak yang kreatif, dengan menonton televisi ia akan semakin banyak memuculkan ide-ide baru berbagai jenis permainan.
Kelima, televisi memberikan berbagai pengetahuan yang tidak dapat diperoleh dari lingkungan sekitaratau orang lain, seperti pengetahuan tentang kehidupan yang luas, keindahan alam, perkembangan ilmu pengetahuan yang pesat dan sebagainya.Anak-anak seperti ini bukan saja tidak akan mau menerima nasihat dari orangtua mereka, bahkan juga tidak akan menghormati orangtua. Padahal, nasehat dan pengarahan dari orang tua adalah sebuah masalah penting bagi anak-anak, sebagaimana ditulis oleh Haddington berikut ini. “Salah satu elemen utama penyempurnaan manusia dan perkembangan daya pilih mereka adalah rasa percaya diri yang diberikan oleh orang dewasa kepada mereka sewaktu mereka masih kanak-kanak. Rasa percaya diri anak-anak ini dapat membuat mereka mampu membedakan antara kebenaran dan kejahatan, kebaikan dan kesalahan, serta keindahan dan keburukan. Mereka akan memiliki kemampuan untuk menyingkirkan segala bentuk penyimpangan moral dan menyediakan kehidupan yang aman dan membahagiakan buat dirinya dan keluarganya.”Menimbang segala fakta di atas, pemerintah di berbagai negara hendaknya sadar untuk mengatur industri televisi agar dapat memainkan peran positif dan konstruktif bagi anak-anak dalam meningkatkan kepribadian mereka, demi terciptanya generasi yang sehat dan bangsa yang maju.

KESIMPULAN

Televisi digital adalah standar baru transmisi gambar dan suara untuk dunia broadcast (penyiaran). Sistem ini hadir untuk menggantikan sistem analog yang telah mandek perkembangannya. Istilah televisi digital bukan didasarkan pada pesawat televisinya yang digital, melainkan lebih kepada sinyal yang ditransmisikan adalah sinyal digital atau mungkin yang lebih tepat adalah siaran digital [Khoirul Anwar dalam Berita Iptek, 11 Januari 2006].Sistem kerjanya menggunakan pancaran satelit dan juga memiliki dampak positif maupun negatif bagi anak-anak.
Kemajuan teknologi komunikasi satelit menciptakan pelayanan-pelayanan komunikasi baru. Komunikasi-komunikasi satelit diharapkan mampu menyediakan pelayanan global dan terpadu untuk setiap orang dan setiap Negara tidak hanya diIndonesia. Salah satunya teknologi Komunikasi satelit menyediakan pelayanan dalam dunia pertelevisian. Dengan menggunakan SNG komunikasi data yang mengalir bisa dilakukan secara digital. Dan bisa dilakukan dimana saja, karena merupakan piranti yang portable. Di Indonesia SNG digunakan oleh semua stasiun televisi swasta nasional untuk proses pemberitaan secara live dari lokasi kejadian.
Perkembangan dunia telah menciptakan DSNG, yaitu pembaharuan dari SNG. DSNG ini baru digunakan oleh perusahaan televisi di Eropa dan Amerika, bentuknya jauh lebih kecil dari SNG dan belum digunakan oleh perusahaan televisi yang ada di Indonesia.
Continue Reading...
 

Blogroll

Site Info

Text

The Journal Magz Copyright © 2009 WoodMag is Designed by Ipietoon for Free Blogger Template