Nama : KHARISMA AYU FEBRIANA
NIM : 153 070 115
Kelas : E
“DAMPAK & KONSEKUENSI PENGGUNA TEKNOLOGI INTERNET
DALAM INFORMASI DAN KOMUNIKASI”
Siapkah kita dengan dampak dan konsekuensi dengan adanya internet??....
Pertanyaan yang muncul dalam pikiran saya,membuat saya membagi menjadi dua persepsi,bagai dua mata pisau,..yang bersisi positif dan di satu sisi berdampak negatif,
Namun bila terus di selusuri maka sebenarnya ini semua tergantung dari dalam diri tiap individu..
Perkembangan Teknologi Informasi di lingkungan Kampus saat ini dapat dilihat dari banyaknya Mahasiswa yang membawa laptop ke Kampus dan telah tersedianya akses internet yang memiliki kecepatan tinggi dengan harga ala Mahasiswa di setiap titik kampus.
Masyarakat yang peduli akan pentingnya Pengaruh Teknologi Informasi dalam kehidupan sehari-hari serta dapat memahami seluk beluk Teknologi Informasi sehingga Manusia dapat menjadi pusat Pengendali teknologi informasi itu sendiri bukan sebaliknya.
Dampak Positif dari teknologi internet:
Kemajuan teknologi yang begitu pesat,tidak di pungkiri betapa terbantunya kehidupan manusia dengan hadirnya internet di tengah-tengah kehidupan kita , yang saat ini segalanya menuntut serba praktis dan instan/cepat
1.Media Komunikasi
Internet sebagai media komunikasi, merupakan fungsi internet yang paling banyak digunakan oleh tiap orang dimana setiap pengguna internet dapat berkomunikasi dengan pengguna lainnya tanpa batasan dan tanpa ujung,karena dengan dunia maya pengguna internet dapat berkomunikasi dari seluruh dunia.
2.Media pertukaran data
Internet sebagai media pertukaran data,dengan menggunakan email, newsgroup, ftp dan www (world wide web jaringan situs-situs web) para pengguna internet di seluruh dunia dapat saling bertukar informasi dengan cepat dan murah.Contohnya saja,bagi seorang jurnalis dalam memudahkan dalam menjalankan tugasnya,dalam mendapatkan informasi secara tepat dan cepat dari lur negeri.
3.Media mencari informasi
Internet sebagai media mencari informasi atau data, perkembangan internet yang pesat, menjadikan www sebagai salah satu sumber informasi yang penting dan akurat. Contohnya,seorang mahasiswa yang dapat dengan mudah mengases data,kliping,dsb dari interne untuk mendapatkan informasi
4 Kemudahannya
Kemudahan memperoleh informasi yang ada di internet sehingga manusia tahu apa saja yang terjadi. Karena internet bagaikan dunia tak berujung dan penuh misteri.
5.Bidang pendidikan
Internet bisa digunakan sebagai lahan informasi untuk bidang pendidikan, kebudayaan, dan lain-lain
6.Media Berbisnis dan Bertrantaksi
Kemudahan bertransaksi dan berbisnis dalam bidang perdagangan sehingga tidak perlu pergi menuju ke tempat penawaran/penjualan.Seorang pengusaha dapat menawarkan barang dagangannya melalui web yang telah di sediakan di internet atau mungkin kita tidak perlu repot-repot keluar rumah untuk mencari barangkebutuhan kita di moll,karena dengan membuka satu sites kita dapat memesan melaui email,atau blog tertentu yang telah di sediakan dari peperusahaan.
DampakNegatif dari teknologi internet:
Sangat di sayangkan masyarakat indonesia,Khususnya generasi muda yang belum dapat membentingi dirinya dalam menolak dampak negatif yang di timbulkandari teknologi internet,sangat memprihatinkan bila saya harus mengetahui betapa dasyatnya pengaruh negatif dalamhal :
1. Pornografi
Anggapan yang mengatakan bahwa internet identik dengan pornografi, memang tidak salah.Beredararnya foto maupun video porno dari artis pendatang baru seperti sherina,dea imut,anisa soebandono,sarah azari,dsb..Maupun video mesum yang di lakukan oleh para anggota MPR danDPR tanah air sangatlah di sayangkan. Dengan kemampuan penyampaian informasi yang dimiliki internet, pornografi pun merajalela denga bebasnya.Untuk mengantisipasi hal ini, para produsen ‘browser’ melengkapi program mereka dengan kemampuan untuk memilih jenis home-page yang dapat di-akses.Di internet terdapat gambar-gambar pornografi dan kekerasan yang bisa mengakibatkan dorongan kepada seseorang untuk bertindak kriminal.
2.Violence and Gore Kekejaman dan kesadisan juga banyak ditampilkan.
Karena segi bisnis dan isi pada dunia internet tidak terbatas, maka para pemilik situs menggunakan segala macam cara agar dapat ‘menjual’ situs mereka. Salah satunya dengan menampilkan hal-hal yang bersifat tabu.Video di tahun 2006 yang di lakukan oleh gang nero di pasuruan merupakan salah satu contoh betapa cepatnya video itu beredar dan betapa banyaknya masyarakat yang ingin mengakses vidio tersebut di internet,Dampak yang di dapat dari generasi muda adalah semakin bertambah angka tawuran pada pelajar antar sekolah di tanah air..
3.Penipuan.
Hal ini memang merajalela di bidang apapun dan manapun. Internet pun tidak luput dari serangan penipu. Cara yang terbaik adalah tidak mengindahkan hal ini atau mengkonfirmasi informasi yang Anda dapatkan pada penyedia informasi tersebut
4.Carding
Karena sifatnya yang ‘real time’ (langsung), cara belanja dengan menggunakan Kartu kredit adalah carayang paling banyak digunakan dalam dunia internet. Para penjahat internet pun paling banyak melakukan kejahatan dalam bidang ini. Dengan sifat yang terbuka, para penjahat mampu mendeteksi adanya transaksi (yang menggunakan Kartu Kredit) on-line dan mencatat kode Kartu yang digunakan. Untuk selanjutnya mereka menggunakan data yang mereka dapatkan untuk kepentingan kejahatan mereka.
5.Perjudian
Dampak lainnya adalah meluasnya perjudian. Dengan jaringan yang tersedia, para penjudi tidak perlu pergi ke tempat khusus untuk memenuhi keinginannya. Anda hanya perlu menghindari situs seperti ini, karena umumnya situs perjudian tidak agresif dan memerlukan banyak persetujuan dari pengunjungnya. Mengurangi sifat sosial manusia karena cenderung lebih suka berhubungan lewat internet daripada bertemu secara langsung (face to face). Dari sifat sosial yang berubah dapat mengakibatkan perubahan pola masyarakat dalam berinteraksi. Kejahatan seperti menipu dan mencuri dapat dilakukan di internet (kejahatan juga ikut berkembang).Bisa membuat seseorang kecanduan, terutama yang menyangkut pornografi dan dapat menghabiskan uang karena hanya untuk melayani kecanduan tersebut. Jadi internet tergantung pada pemakainya bagaimana cara mereka dalam menggunakan teknologi itu, namun semestinya harus ada batasan-batasan dan norma-norma yang harus mereka pegang teguh walaupun bersentuhan dengan internet atau di dalam dunia maya
6.Kecanduan internet
Tahu tidak bahwa sebenarnya bahaya kecanduan bukan hanya ditimbulkan dari minuman keras dan obat-obat terlarang saja? Tapi ada lagi bahaya kecanduan yang disebabkan selain minuman dan obat-obatan, yaitu Kecanduan Internet.
Internet yang selama ini dipuja dan digeluti banyak kalangan sebagai alat untuk mencari informasi dan juga untuk membantu kesuksesan bisnis ternyata dapat menimbulkan bahaya kecanduan. Kecanduan internet telah menyerang berbagai golongan, baik anak-anak, remaja, orang dewasa maupun orang tua. Apalagi dengan maraknya trend-trend baru cara bergaul di internet seperti Facebook, Friendster, dan juga games online. Masih banyak hal lain yang menimbulkan kecanduan dari internet. Akan tetapi seorang pecandu internet tidak merasa dirinya kecanduan internet bahkan tidak mau disebut pecandu internet karena tidak menyadari perilaku onlinenya berlebihan. Seorang pecandu internet akan menghabiskan waktu berjam-jam bahkan sampai berhari-hari berada didepan computer untuk online.Menurut Young (Young, 1996b) kecanduan internet sebagaimana kecanduan obat-obatan, alcohol dan judi akan mengakibatkan kegagalan akademis, menurunkan kinerja, perselisihan dalam perkawinan bahkan perceraian. Young juga membedakan pengguna internet yang menggunakan internet secara normal (Non Dependent) dengan pengguna internet yang adiktif (Dependent). Hal ini sama juga seperti yang di ungkapkan oleh Suller (1996) yaitu pengguna internet yang sehat dan pengguna internet yang tidak sehat.
Kedua peneliti itu sama-sama mengungkapkan penggunaan internet menjadi masalah ketika hal itu mengganggu bagian lain dari kehidupan seseorang seperti tidur, dan hubungan sosial.
Pengguna internet yang sehat atau Non Dependent yaitu orang yang menggunakan internet secara wajar untuk berhubungan dengan teman melalui komunikasi elektronik atau menggunakan internet sebagai sarana mencari informasi yang dibutuhkan artinya golongan ini mampu memadukan kehidupan nyata dengan dunia cyberspace. Pengguna internet yang tidak sehat yaitu pada golongan ini individu-individu memisahkan antara kehidupan nyata dengan dunia cyberspace, artinya aktivitas cyberspace menjadi dunia tersendiri, tidak dibicarakan dengan orang lain dalam kehidupannya.
Tanda-tanda seseorang mengalami kecanduan internet adalah :
1. Perhatiannya tertuju pada internet (selalu memikirkan untuk online atau berharap segera online)
2. Meningkatnya penggunaan waktu internet untuk mendapatkan kepuasan
3. Tidak dapat mengontrol, mengurangi atau berhenti menggunakan internet.
4. Selalu gelisah, murung, tertekan dan lekas marah ketika mengurangi atau menghentikan penggunaan internet.
5. Mengidamkan waktu yang lebih pada computer.
6. Menghindari aktivitas hidup yang penting untuk menghabiskan waktu yang lebih banyak dalam internet.
7. Penurunan sosialisasi yang mengakibatkan kehilangan banyak teman.
8. Internet sebagai sarana untuk melarikan diri dari masalah atau menghilangkan dysphoric mood (perasaan tidak berdaya, rasa bersalah, cemas, depresi).
9. Penurunan aktivitas fisik secara umum.
Mungkin benar apa kata pepatah yang berbunyi “setiap hal punya dua sisi, positif dan negatif”. Sama halnya dengan perkembangan teknologi, khususnya teknologi komunikasi. Internet. Satu anugerah bagi peradaban dunia di penghujung abad ke-20 ini memang sudah bukan hal baru lagi masuk dalam wacana-wacana mengenai efek atau dampak negatifnya. Selain punya sisi positif yang begitu banyak, sisi negatif internet tidak bisa disisihkan begitu saja. Menurut penelitian Jared Block di Korea Selatan mengenai dampak internet ini. Ia mengkhususkan penelitiannya pada kecanduan internet yang mempengaruhi kerusakan mental pada seseorang. Block menemukan sebuah masalah kesehatan serius di publik / masyarakat dan pemerintah Korea Selatan memperkirakan ada sekitar 168.000 anak yang dianjurkan untuk menjalani pengobatan psikologis. Sedangkan di Cina diperkirakan terdapat 10 juta remaja terkena penyakit serius akibat penggunaan komputer / internet. Sama halnya dengan adiksi (kecanduan) lainnya, para pengguna tersebut memiliki keinginan yang sangat kuat untuk kembali lagi menggunakan (software baru, dsb), kehilangan waktu-waktu berharga, serta menimbulkan sikap sosial yang negatif. Segala sesuatu yang berlebihan adalah tidak baik. Mungkin ini juga berlaku bagi penggunaan internet. Terbukti dari kedua contoh di atas. Penggunaan serta sikap berlebihan terhadap internet menimbulkan berbagai macam penyakit psikologis sekaligus fisik. Jika kita melihat ke dalam negeri sendiri, pola semacam ini mudah ditemukan di berbagai daerah, khususnya di kota-kota besar yang sudah tersentuh oleh belaian canggihnya teknologi informasi dan komunikasi. Meskipun mungkin angkanya tidak sedahsyat di Korea Selatan atau pun Cina, tapi hal ini juga perlu mendapat perhatian. Pola ini umumnya terbentuk dalam sistem keluarga yang modern yang di rumahnya memiliki akses internet yang memadai. Dampaknya akan lebih terasa pada pengguna di bawah umur (anak-anak dan remaja) karena di umur mereka kondisi psikologis masih labil dan berada dalam fase 'mencari'. Dengan tersedianya akses internet, jaringan tanpa batas tanpa kenal negara tanpa kenal umur dan juga budaya, anak-anak dan remaja ini terpesona oleh kecanggihannya. Peranti yang nyaris tak membosankan ini menjadi teman utama atau bahkan menjadi pengganti hubungan sosial yang seharusnya sangat dibutuhkan oleh mereka. Psikologis mereka berada di bawah bayang-bayang internet, internet menjadi peranti yang tak mungkin ditinggalkan dalam keseharian. Saya melihat hal ini sebagai konsekuensi yang pantas. Untuk mendapatkan sesuatu akan selalu ada konsekuensi yang harus kita tanggung. Semakin besar yang kita dapat maka semakin besar pula konsekuensi yang harus kita tanggung. Dan internet saya masukkan sebagai sesuatu yang besar yang didapatkan oleh peradaban kita, maka tak aneh jika konsekuensi yang patut kita tanggung juga besar. Intinya terdapat pada sikap kita sebagai individu dan juga warga peradaban yang menikmati kecanggihan internet sekaligus menanggung konsekuensi yang pasti ada. Jika kita mampu menciptakan alat secanggih itu, tentunya kita pun harus mampu untuk menemukan solusi terhadap masalah-masalah.
Di dalam setiap diri individu sebenarnya memiliki suatu mekanisme yang dapat membantu mengontrol dan mengarahkan perilaku yaitu kontrol diri. Pada setiap individu tidaklah sama setiap kontrol dirinya, ada yang memiliki kontrol diri yang tinggi dan ada individu yang memiliki kontrol diri yang rendah. Kontrol diri adalah kemampuan untuk mendapatkan konsekuensi positif juga merupakan kemampuan untuk mengatasi konsekuensi negatif atau perasaan bahwa seseorang dapat membuat keputusan dan mengambil tindakan yang efektif untuk menghasilkan akibat yang diinginkan dan menghindari akibat yang tidak diinginkan.So, sekarang kita bisa menilai sejauh mana sih kita bisa mengontrol diri kita akan penggunaan internet.
Apakah penggunaan internet kita secara sehat atau tidak sehat dan juga apakah membawa hal positif untuk kita atau hanya untuk melarikan diri dari dunia nyata dan lebih senang dalam dunia maya??
Maka menyambut kenyataan tersebut kita perlu senantiasa menyadari bahwa betapa pun majunya teknologi, sebagai hasil karya manusia adalah perpanjangan bagi kemampuannya, dan bukan sebaliknya menjadikan manusia sebagai perpanjangannya. Betapa pun lompatan dan terobosan menandai kemajuan teknologi, manfaatnya harus diukur dari sejauh mana martabat dan kesejahteraan manusia terangkat olehnya, dan bukan sebaliknya berakibat pudarnya nilai-nilai manusiawi.Itu sebabnya sejumlah filsuf menjelang peralihan abad ini memperingatkan, agar kemajuan teknologi tidak berakibat dehumanisasi dan despiritualisasi dalam perikehidupan manusia. Sebab betapa pun, manusia adalah pusat orientasi bagi dirinya; maka nilai kemanusiaan harus senantiasa diunggulkan di atas teknologi yang notabene merupakan hasil ciptaannya sendiri.
Dalam kegandrungan untuk menguasai dan menerapkan teknologi modern, sebaiknya kita juga menyisihkan waktu untuk mengamati munculnya berbagai gejala budaya baru dalam masyarakat yang telah menerapkan teknologi mutakhir dalam perikehidupannya. Dalam hubungan ini mestinya kita lebih dari sekadar melakukan studi dampak, kita pun perlu mencurahkan perhatian pada studi perbandingan yang hasilnya bisa menjadi pedoman untuk kepentingan antisipasi terhadap berbagai risiko dan kontroversi yang boleh jadi akan menyertai penerapan sesuatu teknologi.