Nama : KHARISMA AYU
NIM : 153 070 115
Kelas : B
Analisis saya tentang media massa di Malaysia
UU media cetak dan publikasi,tahun 1984 “Memberikan kewenangan kepada departemen dalam negri Malaysia untuk menghentikan penerbitan media massa.jika pemberitaan tidak sejalan dengan pemerintah,maka izin penerbitan dapat di cabut tanpa alasan yang jelas atau melalui hukum”
Media massa malaysia yang harus tunduk ke pada pemerintah,dan pemerintah memiliki kontrol yang ketat dalam setiap penerbitan media massa ,seperti kasus majalah detik dan tabloit harakah Malaysia yang di hentikan penerbitannya karena terlalu mengkritik dalam bidang agama dan kependudukan..Selain itu juga kehidupan wartawan yang bagaikan “fiture journalis”/wartawan mati”,yang tidak dapat menorehkan segala ide dan gagasan ke dalam tinta hitam,adalah dampak dari ketatnya kontrol pemerintah terhadap media di Malaysia.
Namun disisi lain,saya katakan,bahwa pemerintah Malaysia memiliki alasan yang kuat,dalam hal tersebut,yaitu untuk kesejahteraan rakyat, menjaga pertahana dan keamanan negara Malaysia..Bila kita lihat sekarang,Negara Malaysia lebih maju di bandingkan dari negara tetangganya yang juga sama-sama rumpun melayu..Mungkin itu dampak dari sistem media yang di terapkan pemerintah Malaysia.
Analisis dari Teori:
Teori Sosial Autoritarian
Media memdapatkan kontrol yang ketat dari pemerintah/partai dengan tujuan untuk memajukan ekonomi negara,kesejahteraan rakyat,dan keamanan negara.Namun teori ini saya perkuat dengan teori Media John Merril,karena ada kontradiksi logika,karena menurut Merril ,filosofis lorvenstein tidak mungkin ada otoritarisme dan libertarisme dalam satu filosofis.
Maka ada 4 teori pers yang di bingkai dalam 2 hal:
a.Media massa yang cenderung otoritarisme
b.Media massa yang cenderung libertarisme
c.Kapitalisme(kekanan)
d.Demokratik(kekiri)
By:Kharizma Auk
Continue Reading...
NIM : 153 070 115
Kelas : B
Analisis saya tentang media massa di Malaysia
UU media cetak dan publikasi,tahun 1984 “Memberikan kewenangan kepada departemen dalam negri Malaysia untuk menghentikan penerbitan media massa.jika pemberitaan tidak sejalan dengan pemerintah,maka izin penerbitan dapat di cabut tanpa alasan yang jelas atau melalui hukum”
Media massa malaysia yang harus tunduk ke pada pemerintah,dan pemerintah memiliki kontrol yang ketat dalam setiap penerbitan media massa ,seperti kasus majalah detik dan tabloit harakah Malaysia yang di hentikan penerbitannya karena terlalu mengkritik dalam bidang agama dan kependudukan..Selain itu juga kehidupan wartawan yang bagaikan “fiture journalis”/wartawan mati”,yang tidak dapat menorehkan segala ide dan gagasan ke dalam tinta hitam,adalah dampak dari ketatnya kontrol pemerintah terhadap media di Malaysia.
Namun disisi lain,saya katakan,bahwa pemerintah Malaysia memiliki alasan yang kuat,dalam hal tersebut,yaitu untuk kesejahteraan rakyat, menjaga pertahana dan keamanan negara Malaysia..Bila kita lihat sekarang,Negara Malaysia lebih maju di bandingkan dari negara tetangganya yang juga sama-sama rumpun melayu..Mungkin itu dampak dari sistem media yang di terapkan pemerintah Malaysia.
Analisis dari Teori:
Teori Sosial Autoritarian
Media memdapatkan kontrol yang ketat dari pemerintah/partai dengan tujuan untuk memajukan ekonomi negara,kesejahteraan rakyat,dan keamanan negara.Namun teori ini saya perkuat dengan teori Media John Merril,karena ada kontradiksi logika,karena menurut Merril ,filosofis lorvenstein tidak mungkin ada otoritarisme dan libertarisme dalam satu filosofis.
Maka ada 4 teori pers yang di bingkai dalam 2 hal:
a.Media massa yang cenderung otoritarisme
b.Media massa yang cenderung libertarisme
c.Kapitalisme(kekanan)
d.Demokratik(kekiri)
Kesimpulan saya,bahwa sistem media massa di Malaysia cenderung otoritarian,namun masih ada ruang bagi rakyat untuk mengemukakan ide atau mengkritik pemerintah.
By:Kharizma Auk