Minggu, 25 Oktober 2009

MAHASISWA JOGJA DEMO, TOLAK DEKLARASI SBY-BUDIONO

MAHASISWA JOGJA DEMO, TOLAK DEKLARASI SBY-BUDIONO

Oleh: Kharisma Ayu ( 153 070 115)





Unjuk rasa SBY-Budiono terjadi di depan benteng Jogjakarta (20/10). Organisasi Serikat Mahasiswa Indonesia (OSMI) berunjuk rasa karena mereka merasa bahwa SBY tidak dapat menyelesaikan tugasnya saat menjabat tahun lalu.Demo ini terjadi pukul sembilan pagi sampai duabelas siang, yang diikuti 30 mahasiswa dari seluruh universitas di Jogjakarta. “Presiden SBY belum dapat membawa rakyat ini sejahtera, namun justru mengeluarkan kebijakan yang memberatkan masyarakat, seperti dibentuknya UU penanaman modal”,tutur Nando (23) Mahasiswa Hukum UMY.Pendapat lain di sampaikan oleh Mahasiswa FISIP WidyaMataram, “Siapapun presidennya tidak masalah, asalkan dapat mensejahterakan rakyat”,Nandi (25). OSMI akan terus mengawal kebijakan dan kinerja SBY-Budiono, sebagai penyeimbang dari sistem politik yang ikut mengontrol dan penekan.



Continue Reading...

Kamis, 22 Oktober 2009

UNTUK KESEKIAN KALI JEC GELAR PAMERAN KOMPUTER


UNTUK KESEKIAN KALI JEC GELAR PAMERAN KOMPUTER

Oleh : Kharisma Ayu ( 153 070 115 )


Yogyakarta (20/10), JEC untuk kesekian kali menggelar pameran komputer yang diadakan mulai tanggal 17-21 Oktober. Pameran ini diikuti 60 AKOPINDO (Asosiasi Pengusaha Komputer Indonesia).
Pameran JEC memamerkan produk terbaru dari teknologi Komputer, mulai dari prin sampai laptop terbaru. Pameran yang dibuka dari pukul 09.00-21.00, tiap harinya ada 26000 pengunjung dari berbagai daerah.
“Pameran JEC diadakan tiap lima bulan sekali agar masyarakat Jogja tahu akan produk baru dan tidak gaptek”, tutur Ari (20) panitian pameran komputer JEC.
Continue Reading...

Senin, 19 Oktober 2009

JABATAN BERGENGSI


JABATAN BERGENGSI


Mentri merupakan jabatan bergengsi yang di inginkan banyak orang, karena di dalamnya adalah orang-orang pilihan dalam membantu tugas Kepala Negara. Dari 200juta penduduk Indonesia, hanya 34 orang yang dipilih sebagai mentri.
Apa yang diharapkan untuk menjadi seorang mentri? Semoga saja bukan untuk mencari gaji yang besar, penghormatan, fasilitas rumah dinas di lingkungan elit, mobil seharga 350juta, fasilitas keluar kota menginap di hotel bintang lima. Namun di balik itu semua sebenarnya seorang metri mengemban tugas yang sangat berat untuk dapat mensejahterakan rakyat Indonesia
Semoga saja mentri Kabinet Indonesia Bersatu SBY 2009-2014 dapat melaksanakan tugas sebaik mungkin dan benar-benar mengabdi demi kesejahteraan rakyat Indonesia.
Continue Reading...

Minggu, 18 Oktober 2009

TAWURAN MAHASISWA, FTI VS FISIP

TAWURAN KAMPUS, MAHASISWA FTI VS FISIP

Sungguh di sayangkan, satu instansi terjadi tawuran antar fakulats (14/10). Tawuran ini terjadi siang hari pukul 12.20, yang tiba-tiba terdengar suara kisruh dari arah depan kampus FISIP, setelah di ketahui ternyata mahasiswa FTI merusak BEM fakultas ilmu sosial dan politik, tak lama kemudian terjadi saling lempar batu antar mahasiswa FTI dan FISIP. Satu jam kemudian polisi datang di tempat kejadian dan menghentikan tawuran tersebut, diketahui tak ada korban jiwa. Namun sejumlah kaca jendelan di kantin dan ruang BEM FISIK rusak parah. Tawuran ini di picu karena terjadi salah faham antara mahasiswa FTI dan FISIP. Semoga ini tawuran terakhir yang terjadi di Universitas Pembangunan Nasional, Yogyakarta.


Continue Reading...

Jumat, 16 Oktober 2009

KETUA KPK BARU, TIDAK MENYELESAIKAN MASALAH

KETUA KPK BARU, TIDAK MENYELESAIKAN MASALAH

OLEH: Kharisma A Febriana

Siapa sangka karier pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) tersandung batu. Tiga dari lima pimpinan KPK jadi tersangka. Di antaranya Chandra Hamzah dan Bibit Rianto yang telah dijadikan tersangka dengan dugaan kasus penyalahgunaan wewenang. Sedangkan Antasari Azhar masih mendekam di penjara akibat tuduhan pembunuhan berencana.
Dengan alasan itu, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mengeluarkan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang (Perppu) untuk mencari pimpinan baru KPK. Tim khusus perumus nama-nama pelaksana tugas pimpinan baru KPK pun sudah dibentuk.Pegiat antikorupsi dari Indonesia Corruption Watch (ICW), Febri Diansyah mengatakan Tujuan pimpinan plt KPK yang dipilih jangan hanya menjadi boneka kekuasaan eksekutif.

Pembentukan Ketua KPK baru oleh Susilo Bambang Yuudhoyono (SBY), yang kini telah resmi melantik tiga pimpinan Komisi Pemberanrantasan Korupsi (KPK) tidak menyelesaikan masalah antara mantan ketua KPK dan POLRI yang sampai saat ini masih bersetetu dalam hal menyalahgunaan wewenang yang di lakukan pimpina KPK.Tumpak direkomendasikan menggantikan Antasari Azhar, Mas Achmad Santosa, Senior Advisor UNDP menggantikan posisi Chandra M Hamzah, dan Direktur Umum dan SDM PT Pertamina (Persero) Waluyo menempati posisi Bibit Samad Riyanto. Setelah melalui pemilihan, Tumpak resmi menjadi Ketua KPK. Kenapa pemerintah memerintahkan Tim Lima untuk memberikan rekomendasi tiga orang yang dianggap layak menggantikan tiga pimpinan KPK yang terjerat kasus hukum.Lalu bagaimana dengan kasus tiga mantan ketua KPK dan POLRI ? Pertanyaan publik ini tetap perlu di tanggapi

Laporan-laporan yang hanya bersifat pengakuan (testimony) tanpa didukung oleh bukti-bukti awal yang kuat dan meyakinkan, atau hanya didasari oleh fakta-fakta yang sumir, maka laporan tersebut tidak dapat ditindaklanjuti. Jika hanya dengan berbekal laporan yang semacam itu (yang tidak memiliki bukti permulaan yang kuat dan meyakinkan), sangat sulit bagi aparat POLRI untuk menjadikan atau menetapkan seseorang sebagai terselidik, apalagi sebagai tersangka. Salah satu dasarnya adalah Pasal 185 ayat (1) KUHAP yang menyatakan bahwa keterangan saksi sebagai alat bukti adalah apa yang saksi nyatakan di sidang pengadilan. Dan penjelasan pasal tersebut yang menyatakan bahwa keterangan saksi yang diperoleh dari pihak lain atau lazim dikenal sebagai testimonium de auditu, tidak mempunyai kekuatan pembuktian. Semoga profesionalisme ini tetap terus terjaga tidak hanya pada proses hukum terkait Antasari, tetapi juga seluruh kasus yang ada tanpa pandang bulu.

Sama-sama penegak hukum, seharusnya dapat saling bekerjasama dan menjadi mitra kerja yang baik. Indonesia dapat mencontoh negara Jepang dalam kasus KPK, yang mana KPK di Jepang dapat bersinergi dengan lembaga hukum lainnya, yaitu kepolisian dan jaksa dalam memberikan pelayanan bagi masyarakat, menegakkan keadilan, memberantas korupsi, dan saling mendukung dalam menegakkan hukum. Namun dengan di keluarkannya perppu UU KPK yang di keluarkan pemerintah. Badan penegak hukum Indonesia menjadi kita ragukan dalam kinerjanya selama ini
SBY perlu memberikan kepercayaan bagi polisi independen dalam menyelesaikan kasusu KPK, yang mana polisi independen adalah polisi yang tidak memiliki masalah dengan mantan pengurus KPK, sehingga di harapkan dapat berfikir jernih, bijak dalam pengambilan keputusan, dan segera menyelesaikan masalah antara POLRI dan mantak ketua KPK. Dan juga Presiden perlu mempertanyakan kepada polisi untuk memperjelas langkah hukum yang sedang berlangsung. Presiden seharusnya mendukung upaya pemberantasan korupsi dan penegakan hukum.

Yang pasti, pemimpin yang telah terpilih diharapkan menjadi pelaksana tugas pimpinan baru KPK. Syaratnya adalah harus memiliki integritas yang sudah teruji dalam menangani kasus korupsi. Kemudian tidak terafiliasi di partai politik (karena parpol adalah salah satu akar korupsi), bukan orang yang dekat dengan presiden, memiliki kekayaan yang wajar dan tidak akan mengobrak-abrik KPK. Seperti di antaranya mengubah aturan internal atau mengubah penyidik
Tumpak menyatakan bahwa KPK adalah lembaga negara yang independen. "Kita tak bisa diintervensi oleh apapun dan siapapun," tegas Tumpak. Di depan mereka kini sudah menumpuk kasus korupsi kakap. Mulai dari kasus Bank Century, suap pemilihan Miranda Goeltom hingga persoalan IT KPU. Apakah ketegasan Tumpak dkk tidak akan luntur seiring waktu berjalan? Kita tunggu saja.
Continue Reading...

Senin, 05 Oktober 2009

Tinggal nama "Majalah keren Klaten"

Tinggal nama "Majalah keren Klaten"

Tugas Manajemen media

Nama : kharisma ayu febriana
NIM : 153 070 115
kelas : A
Continue Reading...

Tinggalah Nama "Majalah Keren Klaten"



TINGGAL NAMA " MAJALAH KEREN KLATEN "

OLeh: Kharisma Ayu ( 153 070 115 )
Keren Klaten, sebuah majalah yang di bentuk tahun 2005 di tujukan bagi anak SMA sekabupaten klaten , terbit tiap bulan dan didistribusikan ke seluruh SMA di Klaten.
Majalah Keren Klaten yang merupakan wadah bagu jurnalis junior di klaten,untuk dapat mengembangkan bakat mereka, namun seolah sekarang hanya tinggal nama,karena tak begitu mendapatkan sambutan yang baik dari pembaca...kenapa hal ini terjadi?

Saya berusaha menganalisisnya :
1.Majalah keren klaten tidak dapat memenuhi selera pasar
Hal ini mematikan hukum yang mengatakan bahwa "unsur kedekatan akan menarik bagi pembaca", walaupun keren klaten merupakan majalah yang memberitakan kegiatan SMA di klaten, namun hal itu tak dapat memikat hati pembaca, dengan cara penulisan yang begitu lugu dan tak menarik hal ini menjadikan pembaca malas untuk membaca, Pengambilan gambar yang di muat dalam majalah tersebut pun tah begitu baik dalam penempatan, sehingga menjadikan pembaca tak berkedan, Desain majalah dengan warna yang norak dan kertas buram sungguh menjadikan majalah ini kurang berkualitas
2.Majalah keren klaten tak berkarakter
Ketika pembaca melihat majalah keren klaten, tak ada kesan yang menempel di otak pembaca, apa sebenarnya ideologi yang akan di bangun dari majalah tersebut, tujuan dan visi misi yang kurang jelas, menjadikan tak ada arah yang menuntuk para jurnalis junior, sehingga dalam mengambil sebuah keputusan mengalami kesulitan dan menjadikan kerja mereka tak terarah
3. Kurangnya tanggung jawab di masing-masing anggota Tim
Tak ada tanggung jawab yang baik di masing-masing anggota tim keren klaten, hal ini terlihat kurangnya kerja keras dari tim keren klaten, yang seharusnya menjadikan majalah ini lebih baik.karena dari tiap edisi, berita, cara penulisan, gambar, yang kurang menarik dan kreatif dalam majalah tersebut.
Solusi
Seharusnya majalah Keren klaten, lebih di perhatikan dinas pendidikan Klaten, karena ini merupakan sebuah wadah bagi para jurnalis junior klaten untuk belajar mendapatkan pengalaman dan mengembangkan bakat mereka dalam bidang menulis.
Pembiayaan yang baik bagi berdirinya dan berkembangnya majalah keren klaten, karena untuk meningkatkan kualitas dan kwantitas dari majalah keren klaten pastinya tak lepas dari modal yang besar.

Continue Reading...

Air Mata di Padang

Kita pasti ingat tragedi yang memilikan
Mengapa mesti mereka yang tertimbun tanah
Tentu ada hikmah yang harus kita petik
Atas nama jiwa mari heningkan cipta

Kita mesti bersyukur karena kita masih di beri waktu
Entah sampai kapan tak ada yang bakal dapat menghitung
Hanya atas kasihnya hanya atas kehendaknya kita masih bertemu matahari
Kepada rumpun dilalang kepada bintang gemintang
Lirik lagu Ebied G ade "Masih ada waktu "

Seolah syair lagu tersebut mengingatkan kita akan bencana yang kini telah melanda sodara kita di minang.
Gempa berkekuatan 7.6 SR yang terjadi pada hari rabu 30 september 2009, akankah sebuah teguran dari Tuhan..
Gempa yang telah memporak porandakan bumi minang,menjadikan keadaan kota yang tak beraturan, gedung-gedung roboh, jenazah bergelimpangan di mana-mana, dan ceceran darah..Sungguh memilukan hati anak bangsa.

Media yang selalu mengexspos keadaan yang ada di padang, sampai hari kelima tak ada perubahan dengan kondisi sebelumya,rata-rata hanya di temukan 4-5 jenasah dari timbunan reruntuhan.
Ini merupakan kelambanan dari pihak pemerintah dan penyelamat dalam menangani bencana yang ada di padang, Mereka menjerit kelaparan, namun bantuan pangan dan air bersih belum ditrisbusilan dengan merata..Mereka menangis, bau jenazah telah tercium,namun korban masih sulit untuk di temulan,.. Mereka berteriak kesakitan karena tertimbun tanah longsor, namun obat-obatan dan tenaga medis belum merata.

Solusi
Ini merukapan pekerjaan besar bagi pemerintah dan juga seluruh bangsa indonesia untuk terus mengawal dan mengkritisi kerja pemerintah..Dan siapkah kita menjadi relawan disana.,
Continue Reading...
 

Blogroll

Site Info

Text

The Journal Magz Copyright © 2009 WoodMag is Designed by Ipietoon for Free Blogger Template